Virus, Siapa?

"Jakarta, CNN Indonesia - Sebanyak 6.731 orang tercatat terjangkit virus corona (Covid-19) pada hari ini, Kamis (4/4), sehingga total kasus positif di Indonesia sampai hari ini mencapai 1.534.255 kasus. Dari total kasus positif itu 1.375.877 pasien dinyatakan sembuh atau ada peningkatan 9.663 kasus sembuh berdasarkan data hari ini. Sementara total kasus meninggal dunia mencapai 41.669 jiwa, termasuk tambahan korban meninggal hari ini sebanyak 427 orang. Pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro untuk menekan laju infeksi virus corona."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Korupsi Mensos Juliari, Bansos Berbentuk Sembako Dinilai Perlu Dikaji", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/12/09/14500411/kasus-korupsi-mensos-juliari-bansos-berbentuk-sembako-dinilai-perlu-dikaji?page=all.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Krisiandi

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Korupsi Mensos Juliari, Bansos Berbentuk Sembako Dinilai Perlu Dikaji", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/12/09/14500411/kasus-korupsi-mensos-juliari-bansos-berbentuk-sembako-dinilai-perlu-dikaji?page=all.
Penulis : Ardito Ramadhan
Editor : Krisiandi

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

    Klik. Aku menutup berita tersebut. Memejamkan mata dan termenung. Hmmm, belum berakhir juga, sudah setahun lebih semenjak kedatangannya awal Maret 2020 lalu. Dan sampai hari ini masih ada pertambahan kasus yang terjadi.

    Sejenak menghela nafas, mengenang kembali saat pertama kemunculan virus ini di dunia.
Saat awal kemunculannya di Wuhan - salah satu kota di China, virus ini sangat-sangat menakutkan. Bagaimana tidak, beritanya orang-orang yang terjangkit virus ini seketika terkulai tak berdaya. Bahkan dibeberapa video yang beredar, orang-orang mulai berjatuhan di jalanan. Sungguh menakutkan, bayanganku akan seperti wabah zombie yang ada di film-film. Ternyata tidak, untung saja. Jika benar semua orang terjangkit menjadi zombie, aku tidak mau tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Virus dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, termasuk ke Indonesia. Keadaan yang semula normal dan baik-baik saja, kemudian berubah menjadi mencekam dan berantakan. Orang-orang mulai mencurigai satu sama lain. Tempat-tempat keramaian ditutup. Warung, toko, mall, masjid, tempat wisata, dan tempat hiburan ditutup. Peraturan-peraturan pembatasan dan lockdown diberlakukan berkali-kali. Tidak ada keluar jalan-jalan. Semua wajib di rumah saja.  Kita semua sekarang sudah seperti burung dalam sangkar. Seharian penuh dalam kandang yang disebut sebagai rumah. 

    Situasi tak kunjung membaik, bahkan peningkatan kasus masih terus terjadi. Aku sudah rindu untuk berkuliah tatap muka, berjalan-jalan, dan nongkrong di kantin kampus sambil membicarakan banyak hal. Pembelajaran Jarak Jauh atau daring ini membuatku mual. Pelajaran tidak masuk, kuota cepat habis, tugas mengalir terus tiada henti. Pagi siang sore menatap layar monitor dengan mata yang merah. Sampai aku berfikir, mengapa virus ini tidak berakhir-akhir? Atau jangan-jangan kita bukan korban, melainkan kita pelaku, dengan kata lain kita adalah virus itu sendiri? Aarrkkhhh, konspirasi apa lagi ini.

    Tapi benar juga jangan-jangan kita virus itu sendiri? Sejak diberlakukannya lockdown secara berkala, langit-langit mulai membiru kembali di beberapa kota. Seperti di Jakarta, Surabaya, dan kota-kota lainnya. Tingkat polusi udara pun menurun. Bukan hanya di Indonesia, di negara-negara luar pun mengalami hal yang serupa. Kondisi bumi jauh lebih baik. 

    Seharusnya manusia juga mengalami hal serupa bukan? Sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan paling sempurna, seharusnya bisa menjadi lebih baik dari benda mati dan makhluk lainnya. Tapi kata "seharusnya" memang tidak boleh ada dalam kalimat, jika ada itu pertanda tidak terjadi demikian. Karena ada beberapa manusia yang justru semakin liar, melampaui batas virus itu sendiri. Iya, beberapa. Mereka yang bersenang-senang diatas penderitaan orang lain. Mereka yang mementingkan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain. Mereka yang bebas kesana kemari sedangkan orang lain dipaksa diam dan terpenjara. Mereka yang mengambil keuntungan dari jabatan mereka. Mereka yang tak memperdulikan sesamanya yang menderita. Dan yang paling parah, ialah mereka yang tega merenggut jatah bantuan sosial yang seharusnya menjadi hak rakyat yang butuh hanya demi kenikmatan pribadi.

Pertanyaanku tetap sama, jadi siapakah yang menjadi virus itu?

 

Kota Udang, April 2021

Hariry


.

.

Referensi Berita :

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210404143509-20-625783/positif-covid-bertambah-6731-kematian-melonjak-427-jiwa/amp