Puasa, Bukan Hanya Sekedar

    Hari-hari di bulan Ramadhan memang berat. Yang biasa bangun kesiangan harus bangun pagi sekali untuk sahur, siangnya berpuasa sambil bekerja atau bersekolah, malamnya sholat tarawih, jika masih kuat dilanjutkan dengan tadarusan, jika tidak yaa mungkin langsung pergi tidur. Dan itu terjadi berulang-ulang selama satu bulan penuh tanpa jeda, kecuali bagi seorang perempuan yang sedang didatangi 'bulan' atau bagi mereka yang berudzur seperti sakit atau dalam perjalanan jauh. Bagi kita yang sehat-sehat saja, mau tidak mau harus berpuasa penuh.
  
    Belum lagi, akan banyak sekali godaannya.  Misalnya, tiba-tiba datang pekerjaan yang berat dan melelahkan sekali, tapi itu masih bisa dihadapi. Yang parah adalah teman yang datang dengan maksud menghasut. Datang dengan sengaja makan atau minum di depan kita dan dengan wajah tanpa dosa menawarkan, "Bro, nih lu mau kan? Udah minum aja" sambil menyodorkan minuman dinginnya. Emang dasar kelakuan teman gak ada akhlak. Bisa-bisanya dia berbuat itu tanpa beban dan mengajak-ajak aku pula. Aneh saja, bukannya semua setan diikat dan dikurung ya, tapi kenapa yang satu ini dibiarkan lolos dan berkeliaran? Meresahkan.
    Untung aku yang kuat iman dan hati ini tidak tergoda, walaupun aku bisa saja mengikutinya. Toh tidak ada yang tau selain aku dan dia. Aku pun bisa bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa dan bersikap seperti tetap berpuasa. Simple. Tapi aku tidak mau terkecoh dengan hal itu. Lalu, apa gunanya beragama jika tidak menaati aturan di dalamnya. Seperti halnya sedang menerobos lampu merah, apa yang terjadi jika menerobos lampu merah? Ada dua jawaban, pertama kau akan celaka, atau kedua kau akan ditilang.
      
    Puasa pun demikian. Meski mungkin tidak akan langsung diterima kontan di dunia, tapi yang perlu disadari adalah itu berpengaruh pada sifat dan pribadi manusia. Sadar atau tidak, jika kamu saja yang dengan santai membohongi Tuhan, bagaimana kamu membohongi manusia? Tidak ada apa-apanya bagimu. Jika kamu saja dengan santainya menipu Tuhan, bagaimana dengan menipu manusia? Bukan hal sulit lagi bagimu, kan.
    Iya atau tidak, akan berpengaruh. Sebab, puasa bukan hanya sekedar. Sekedar tidak makan dan minum lalu selesai. Lebih dari itu. Puasa mengajarkan tentang pembersihan jiwa dan hati. Bukan hanya sekedar tidak makan dan minum, tetapi juga bagaimana untuk tidak berbohong. Bukan hanya sekedar tidak makan dan minum, tetapi juga bagaimana untuk tidak mencaci-maki. Bukan hanya sekedar tidak makan dan minum, tetapi juga bagaimana untuk tidak iri hati dan dengki.
Dan, bukan hanya sekedar tidak makan dan minum, tetapi juga bagaimana untuk tidak merasa lebih baik dari siapapun.

  
"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,"
(Q.S . Al- Baqarah [2] :183)

 

Kota Udang,  Ramadhan 1442 H

Hariry